Massa aksi "Jogja Memanggil"
kembali melakukan aksi demonstrasi. Massa aksi berkumpul di Taman Parkir abu
Bakar Ali dan akan berjalan menuju DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY),
Selasa (27/8/2024). Aksi kali ini merupakan aksi lanjutan yang dilakukan pada
Kamis (22/8/2024) dengan tuntutan penolakan revisi undang-undang Pilkada.
Massa aksi tiba di Jalan Malioboro pada pukul
kurang lebih 11.37 WIB. Mereka membawa berbagai macam poster seperti 'adili
rezim Jokowi', 'warning sama-sama fasis', 'dewan pembebek rezim', dan lainnya.
"Turun-turun Jokowi sekarang juga,"
ujar massa aksi, Selasa (27/8/2024). Di sela-sela massa aksi terdapat dua
orang, satu orang menggunakan topeng berbentuk babi dengan tangan di rantai.
Nampak pula mahasiswa-mahasiswa dengan jaket almamater berwarna biru sebagai
identitas dari Universitas Islam Indonesia (UII). Massa aksi "Jogja
Memanggil" merupakan gabungan berbagai elemen masyarakat dan juga
mahasiswa. Mereka menilai Presiden Joko Widodo tak layak menjabat sampai akhir
massa jabatan.
Perwakilan Massa Aksi Reformatik mengatakan,
tuntutan Joko Widodo untuk mundur sudah disuarakan di berbagai daerah tidak
hanya di Yogyakarta. "Itu tuntutan banyak muncul di berbagai daerah apakah
akan sesuai masa jabatan, kita warga massa aksi melihat rapor buruk (Jokowi)
tidak layak sampai akhir periode," ujar pria yang tak mau disebut namanya
saat ditemui di Jalan Malioboro, Kota Yogyakarta, Selasa (27/8/2024). Ia menambahkan,
sebagai wujud perlawanan, perlu dibangun oposisi rakyat dengan tujuan untuk
mengawal konstitusi dari segala bentuk pelecehan dan perusakan sistem.
Massa aksi kali ini juga menyegel kantor DPRD
DIY dengan merantai gerbang gedung DPRD DIY. Setelah menyegel gerbang DPRD DIY
massa aksi juga membakar kaus bergambar Presiden Joko Widodo. "Kalian
susah-susah kuliah di Yogyakarta dikalahkan dengan hanya Gibran dan Kaesang
yang tidak bisa apa-apa," ujar orator.
Sumber berita : KOMPAS.com
COMMENTS